Kumpulan Contoh Puisi Tentang Guru wanita ke-2 yang sangat berjasa yaitu ibu guru, dikarenakan itu kita dapat berhitung, membaca hingga bikin puisi. oleh dikarenakan itu, pada peluang ini bintang pingin mengemukakan himpunan puisi guru buat kamu sekalian. ini yaitu perasaan dari murid untuk orang-orang yang sudah amat berjasa pada kita.
pendidikan tidaklah lepas dari namanya seorang guru dikarenakan guru dapat mendidik mereka jadi seorang yang lebih bermakna dimasyarakat hingga mereka sebagai presiden, walau demikian seorang guru tidaklah inginkan sinyal layanan pada orang yang dulu didiknya, oke kita segera saja di bawah ini yaitu himpunan puisi untuk guru serta pendidikan teranyar.
Puisi Aku Seorang Guru
Aku seorang guru.
Lihatlah...seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Penggalan puisi guru yang diadaptasi dari John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul mengantarkan pemahaman kita bahwa peran guru nyatanya tidaklah mudah. Tidak hanya sebagai pengajar, ada sepuluh peran yang disebutkan.
Selanjutnya, dengan rendah hati disebutkan bahwa guru tidak memiliki apa-apa, dan muridnya yang memiliki kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri dengan belajar. Coba simak juga puisi guru berikut ini , yang menggambarkan betapa menyenangkannya suasana kelas dengan hadirnya seorang guru :
Cinta Guru
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Meski demikian, ada pula puisi guru yang berisikan betapa susahnya menjalani hidup nya. Berikut cuplikannya:
Puisi Untuk Guru
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
Setiap orang boleh saja menilai guru, termasuk melalui puisi guru yang diciptakannya. Namun yang jelas, peran guru tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam kehidupan kita. Karenanya kita bisa mendapatkan ilmu, dan tumbuh lebih dewasa. Toh, kita semua adalah guru. Setidaknya guru untuk anak-anak kita, atau menjadi guru untuk diri sendiri.
Lantas, mengapa kita tidak mensyukurinya seperti pada puisi guru berikut ini :
SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku......
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah.
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
serta tersebut akhir dari himpunan puisi yang di ambil dari beragam sumber ini, sesuatu kata terima kaish saja kurang, cukup berikanlah saja puisi anda, serta katakahlah terima kasih pada ibu guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar